Aurora Muncul Saat Titanic Tenggelam, Pertanda Petaka yang Tak Disadari?
Aurora cemerlang berkilauan di langit Samudra Atlantik utara pada 15 April 1912 - malam waktu RMS Titanic terbenam. Keelokan itu sedang menjadi pembicaraan belakangan ini, sebab dipandang seperti tanda-tanda bencana gagalnya bahtera super eksklusif itu.
Pemain Togel Harus Punya Keyakinan
Riset baru, seperti diambil dari Live Science, Rabu (23/9/2020), menyaratkan badai geomagnetik di belakang northern lights atau sinar utara yang diketahui untuk aurora bisa mengganggu skema navigasi serta komunikasi kapal serta menghalangi usaha pengamanan, menyebabkan musibah yang tewaskan lebih dari 1.500 penumpang.
Penampakan aurora konon dibetulkan beberapa saksi mata tragedi itu, mereka memvisualisasikan aurora cemerlang di daerah itu waktu Titanic terbenam.
"Sinar utara benar-benar kuat malam itu," kesaksian Mila Zinkova, seorang periset cuaca serta photografer berdiri sendiri, dalam satu studi baru yang diedarkan online 4 Agustus di Jurnal Weather.
Aurora tercipta dari badai matahari, saat matahari keluarkan saluran gas elektrifikasi berkecepatan tinggi yang melaju ke arah Bumi. Waktu partikel bermuatan itu serta energi bertubrukan dengan atmosfer Bumi, beberapa bergerak ke garis medan magnet untuk berhubungan dengan gas atmosfer, cemerlang hijau, merah, ungu serta biru, kata NASA masalah proses berlangsungnya aurora.
Menurut Tubuh Antariksa AS itu, pPartikel bermuatan itu dapat mengganggu signal listrik serta magnet, mengakibatkan kenaikan serta osilasi.
"Badai matahari ( disebutkan badai geomagnetik) yang lumayan kuat untuk membuahkan aurora mungkin saja sudah mengubah kompas serta komunikasi nirkabel di Titanic, serta di kapal paling dekat yang coba membantunya. Serta masalah kecil kemungkinan cukup untuk merusak kapal itu," kata Zinkova dalam riset itu.
Serta aurora itu benar-benar nampak waktu Titanic terbenam.
James Bisset, perwira ke-2 dari RMS Carpathia (kapal yang selamatkan beberapa penyintas Titanic) menulis dalam catatan perjalanan saat malam 14 April 1912: "Tidak ada bulan, tapi Aurora Borealis berkilauan seperti cahaya bulan yang menyembur dari cakrawala utara."
Lima jam selanjutnya, Bisset menulis dia masih dapat lihat "cahaya kehijauan" aurora waktu Carpathia dekati sekoci Titanic, Zinkova memberikan laporan.
Beberapa korban selamat memvisualisasikan lihat aurora dari sekoci mereka seputar jam 03.00 pagi waktu ditempat.
"Sinar itu meliuk melewati langit utara, dengan garis kabur capai bintang Kutub," catat Lawrence Beesley, korban selamat dari Titanic.
Di saat yang serupa, saat partikel bermuatan badai matahari membuahkan atraksi sinar yang cantik, mereka dapat juga menarik kompas Titanic. Penyelewengan cuma 0,5 derajat cukup untuk arahkan kapal menjauh dari tempat aman serta meletakkannya pada jalan tabrakan fatal ke arah gunung es, tutur Zinkova dalam studi itu.
"Kekeliruan yang nampaknya tidak relevan ini dapat membuat ketidaksamaan di antara bertubrukan dengan gunung es serta hindarinya," catat Zinkova.
Signal radio malam itu disampaikan aneh, berdasar laporan Armstrong Browning Library di Baylor, operator di kapal laut RMS Baltic (Baltik salah satu kapal yang menyikapi panggilan bencana Titanic, tapi RMS Carpathia sampai disana terlebih dulu, menurut Armstrong Browning Library di Baylor) Kampus di Waco, Texas).
Signal SOS yang dikirim oleh Titanic ke kapal paling dekat tidak ada, serta respon pada Titanic belum pernah diterima, menurut Zinkova.
"Laporan sah tenggelamnya Titanic memperlihatkan jika fans radio pemula sudah mengakibatkan masalah, dengan mengganggu gelombang udara, serta dengan begitu menahan penebaran signal genting yang tepat ke kapal lain di sekelilingnya," tulisnya.
"Tetapi, di saat mereka mempunyai pengetahuan yang tidak komplet mengenai impak badai geomagnetik pada ionosfer serta masalah komunikasi. Diusulkan di sini jika badai geomagnetik sedang sampai kuat yang sedang berjalan di dekat aurora mempunyai efek negatif sesudah diterimanya info yang tepat. Signal SOS oleh kapal di dekatnya, dan masalah dari operator radio pemula. "
Bila masalah geomagnetik dari badai matahari betul-betul berlangsung, "itu dapat memengaruhi semua faktor tragedi," termasuk juga kekeliruan navigasi yang mengakibatkan tabrakan gunung es, serta komunikasi SOS yang tidak berhasil yang tunda kehadiran kapal penyelamat, catat Zinkova.
Walau Titanic terbenam lebih dari 100 tahun lalu, cerita perjalanan ironis itu serta simpulan tragisnya terus membuat ingin tahu serta menari perhatian publik.
Beberapa benda yang diketemukan dari hari nahas itu mendapatkan merek harga yang cukup di lelang, seperti menu makan siang kelas satu diantara 14 April yang dipasarkan dengan harga $ 88.000 di tahun 2015, serta "tongkat senter" yang berpijar dengan baterei punya penumpang serta orang yang selamat yang dipasarkan dengan harga $ 62.500 di 2019.
Tetapi sesaat kepopuleran kapalnya tidak menyusut, bangkai kapal tersebut secara cepat hancur. Saat team pelacak berkunjung ke Titanic pada Agustus 2019, penyelam pertama yang melakukan dalam 14 tahun, mereka mendapatkan jika sisi bagian kanan kapal - tempat banyak kamar eksklusif ada - sudah terkikis oleh arus laut yang kuat, mikroba penghancur logam serta garam korosif.