Kisah Pasangan AS 50 Tahun Bersama, Meninggal Akibat COVID-19 Selang Beberapa Menit


 Carolina Utara Cerita haru tiba dari pasangan suami-istri di North Carolina ini sudah bersama-sama lebih dari 50 tahun. Mereka wafat sesudah berusaha bersama-sama dalam perawatan COVID-19.

Pemain Togel Harus Punya Keyakinan

Diambil dari CNN, Senin (21/9/2020), Johnny Lee (67) serta istrinya Cathy Darlene (65) mulai merasai tanda-tanda COVID-19 pada awal Agustus, lantas kehilangan indera pandangan lebih dari 2 hari di bulan September. Pasangan itu hembuskan nafas paling akhir di ruangan rawat yang sama juga dengan jarak yang bersisihan.


"Ibu serta Ayah hidup telah bersama-sama semasa 50 tahun, mereka wafat dengan bergandengan tangan, saat ini mereka berjalan di surga bergandengan tangan," kata Shane Peoples, putra mereka.


"Pesan yang ingin dikatakan keluarga kami ialah jika COVID-19 itu riil. Ini bukanlah tipuan atau gurauan. Orangtua kami bertindak penjagaan yang pas tapi dengan cara ironis masih terjangkiti virus," sambungnya.


Mereka berdua adalah masyarakat asli North Carolina serta tinggal di Salisbury.


Johnny, bekerja di Angkatan Darat AS lebih dari 17 tahun serta pensiun dari Departemen Revisi Carolina Utara sekian tahun lalu.


Sedang Darlene kerja di Rowan Family Physicians, dimana ia dipekerjakan oleh LabCorp serta semestinya pensiun pada 1 September, satu hari sebelum ia serta suaminya wafat.


Darlene alami demam pada 1 Agustus serta jalani tes COVID-19 minggu itu. Shane menjelaskan jika pada 10 Agustus ia dipastikan negatif, tetapi keluarga yakini jika itu ialah negatif palsu sebab ia selanjutnya dipastikan positif di dalam rumah sakit.


Johnny mulai alami tanda-tanda pada 5 Agustus serta dipastikan positif pada 7 Agustus. Selanjutnya pada 11 Agustus, kedua-duanya dirawat di unit COVID-19 di dalam rumah sakit ditempat, Novant Health Rowan Regional Medical Center, sebab kesusahan bernapas karena penyakit awalnya.


"Darlene menanggung derita tekanan darah tinggi, fibromyalgia serta diabetes type 2. Sedang Johnny menanggung derita radang paru-paru sejak dua tahun kemarin yang mengakibatkan beberapa kerusakan pada paru-parunya," tambah Shane.


"Pada 1 September, kami dikasih tahu jika mereka tidak mempunyai peluang untuk bertahan hidup. Ayah terus hidup dengan ventilator tapi tidak pernah terlepas darinya. Sedang, organ-organ ibu tidak berhasil berperan," kata Shane.


Esok harinya, mereka diletakkan di ruang yang serupa dengan cara berdekatan. Mereka dilepaskan dari ventilator serta wafat selang beberapa waktu.


Pasangan itu tinggalkan tiga anak serta sembilan cucu mereka.


"Orangtua saya tidak cuma jadi karena buat saya, tetapi untuk keluarga kami serta buat tiap orang yang berjumpa dengan mereka. Saya cuma mengharap orang-orang bisa lihat mereka lewat mata saya," tambah Shane.


Postingan populer dari blog ini

eVTOL, is also hard to get your mouth around; and consensus is lacking over whether the “e” should be capitalised.

How scammers like Anna Delvey and the Tinder

Macrauchenia specimens, which might certainly not be actually dated—among