Ilmuwan Temukan Tiga Danau Bawah Tanah di Planet Mars
Tiga danau bawah tanah sudah teridentifikasi di dekat kutub selatan Planet Mars.
Jenis Software Bermain Judi Slot
Disamping itu, beberapa periset mengkonfirmasikan kehadiran danau ke-4, dimana kehadirannya sempat dipercaya pada 2018.
Dengan keutamaan peranan air dalam kehidupan makhluk hidup, membuat penemuan danau dalam suatu planet jadi hal yang menarik buat beberapa periset yang pelajari kekuatan kehidupan dalam tempat lain, yaitu di Tata Surya, seperti diambil dari BBC News, Kamis (1/10/2020).
Tapi, danau-danau ini dipandang benar-benar asin. Hal tersebut juga menjadi rintangan buat keberlangsungan hidup semua bentuk kehidupan mikroba.
Diketahui jika air mengalir di sungai-sungai serta bersumber di danau pada permukaan Mars miliaran tahun lalu.
Tapi semenjak planet itu kehilangan beberapa atmosfernya, air tidak bisa lagi tahan lama di permukaan sampai sekarang ini.
Tetapi, masalah itu jadi tidak sama saat danau itu berada di bawah permukaan tanah.
"Ini serta bertambah seperti tubuh air yang berada di masa lampau," kata penulis Dr Roberto Orosei, dari National Institute of Astrophysics di Bologna, Italia, ke BBC News, merujuk pada danau di bawah permukaan tanah.
Dr. Roberto meneruskan, "Tentunya, keterkaitannya jika Anda akan mempunyai satu habitat atau suatu hal yang seperti habitat... yang bertahan selama riwayat planet ini".
"Saat Mars alami musibah iklim serta menjadi berubah planet yang relatif hangat - walau tidak jelas berapa hangat - jadi es luas yang beku, ada tempat dimana kehidupan bisa menyesuaikan serta bertahan hidup," tuturnya.
Disamping itu, penemuan paling akhir dilaksanakan dengan memakai data dari instrumen radar pada pesawat ruangan angkasa Mars Kilat.
Pesawat ruangan angkasa itu, dipunyai oleh Tubuh Antariksa Eropa (ESA), yang sudah mengorbit di Planet Merah itu semenjak Desember 2003.
Di tahun 2018, untuk memberikan laporan pertanda ada danau permukaan selebar 20 km yang terdapat 1,5 km di bawah pengendapan berlapis kutub selatan Mars, beberapa periset memakai data dari radar Mars di tahun 2018.
Tetapi, penemuan itu dilandaskan pada 29 kelompok penilaian oleh Marsis di antara tahun 2012 serta 2015.
Sesaat untuk sekarang ini, satu team termasuk juga beberapa dari periset yang serupa pada 2018 pelajari serta menganalisa kelompok data yang jauh semakin besar dari 134 profile radar yang disatukan semenjak 2010 sampai 2019.
"Kami bukan hanya mengkonfirmasikan letak, capaian, serta kemampuan reflektor dari studi 2018, tapi kami mendapatkan tiga tempat baru," tutur Elena Pettinelli dari Roma Tre University di Italia.
"Danau penting dikelilingi oleh tubuh air cair yang makin kecil, tapi sebab karakter tehnis radar, serta jarak dari permukaan Mars, kami tidak bisa tentukan dengan cara tepat apa kedua-duanya sama-sama terkait," kata Pettinelli.
Untuk mengadopsi cara dalam menganalisa data tentang Mars, team periset pinjam tehnik yang umum dipakai pada penyidikan danau sub-glasial di Antartika, Kanada, serta Greenland.
Sebastian Lauro, yang datang dari Roma Tre University, sampaikan, "Interpretasi yang sangat pas dari semua bukti yang ada ialah jika pantulan intensif tinggi (dari Mars) datang dari kubangan air yang luas".
Tidak ada cukup panas di kedalaman ini untuk mencairkan es, membuat beberapa periset yakini cairan itu memiliki kandungan garam dengan fokus tinggi.
Garam kimia ini (tidak sama dengan garam di dapur kita) diketahui bisa turunkan titik beku air dengan cara relevan.
Kenyataannya, dalam uji coba paling baru memperlihatkan jika air dengan larutan garam magnesium serta kalsium perklorat (senyawa kimia yang memiliki kandungan klorin yang terikat pada empat oksigen) tetap cair walau dengan temperatur -123C.
"Uji coba ini sudah memperlihatkan jika air asin bisa bertahan untuk periode waktu yang lama dengan cara geologis, serta pada temperatur ciri khas di wilayah kutub Mars (jauh di bawah temperatur beku air biasa)," jelas Graziella Caprarelli, dari University of Southern Queensland, Australia.
Beberapa danau air asin di Bumi bisa mempunyai sampai 40 % fokus garam. Sesaat untuk di Mars, berapa asin air di danaunya bukan suatu hal yang bisa diketahui dengan cara tepat.
"Ini ialah pertanyaan yang susah dijawab," papar Dr Orosei, yang disebut periset penting uji coba Mars. "Kami tidak paham situasi termodinamika di bawah sana, serta kami tidak paham tipe garam yang larut di air itu bila kami tidak dengan cara langsung menentukannya.
"Kami mengharap jika air akan dekati titik jenuhnya (step dimana garam tidak dapat lagi larut), sebab waktu air ada di titik sana, air akan mengalir lewat bebatuan serta condong meleburkan tiap garam dengan bebatuan... kita sedang berbicar masalah beberapa puluh % (muatan garam di danau)".
Sekarang ini, riset yang sedang berjalan mengulas mengenai adakah kehidupan yang bisa bertahan pada keadaan seperti di danau di Mars.
"Garam dalam fokus yang tinggi sekali benar-benar tidak ramah buat kehidupan," imbuhnya, "masih ada peluang, tetapi ada banyak pekerjaan yang perlu dilaksanakan," kata Dr. Orosei.
Mengenai kritikan pada studi 2018, dengan beberapa periset yang mengatakan jika danau penting dapat jadi dari hasil keadaan mengagumkan, seperti kehadiran gunung berapi di bawah tutup kutub yang memanasi es dari sisi bawah.
"Dengan mendapatkan semakin banyak dari tubuh air ini, ini bermakna suatu hal yang lain - ini bukanlah kejadian unik, ini bukanlah satu unicorn. Ini ialah suatu hal yang berlangsung dengan alamiah," tutur Dr. Orosei.
Menurut Dr. Orosei, bukti danau seperti itu dapat bertahan semasa beberapa riwayat Mars, bermakna "mereka masih dapat menjaga jejak dari bentuk-bentuk kehidupan apa saja yang dapat berevolusi saat Mars mempunyai atmosfer yang padat, iklim yang makin lembut serta kehadiran air di permukaan, sama dengan Bumi sebelumnya".
Tetapi, Dr, Orosei mengatakan jika team itu belum mengakhiri pekerjaan mereka, da merencanakan untuk selalu kumpulkan data "semasa Mars Kilat bertahan".
Disebut BBC News, beberapa temuan berkaitan danau bawah tanah di Planet Mars itu diterbitkan di jurnal Nature Astronomy.
Tubuh Antariksa AS (NASA) merencanakan mengeluarkan kendaraan pelacak ke planet Mars sesudah pernah terlambat sebab permasalahan tehnis. Sesaat Uni Emirat Arab hari Minggu sukses mengeluarkan misi pertama kalinya ke Mars. Berikut laporan Helmi Johannes dari...